Alun Alun Tugu Kota Malang - Wisata Ikonik di Jantung Kota - Tempat wisata di dalam kota Malang tidak terlalu banyak, kebanyakan wisatawan dari luar kota yang ingin berwisata di Malang, biasanya lebih memilih berbagai tempat wisata terkenal yang terletak di wilayah Kabupaten Malang atau Kota Batu. Di dalam kota Malang sendiri, lebih banyak objek wisata berupa taman, museum, wisata belanja serta yang terbaru ada beberapa perkampungan unik yang dicat warna-warni.
Dalam review objek wisata dari nnoart kali ini, hanya akan mengulas mengenai salah satu objek wisata berupa taman yang terletak di kota Malang, yaitu Alun Alun Tugu Malang atau yang sering disebut juga Alun Alun Bunder. Alun-Alun Tugu dapat dikatakan sebagai objek paling ikonik kota Malang. Alun alun yang berbentuk bundar dengan tugu di tengah-tengahnya yang dikelilingi oleh kolam teratai dan taman tersebut terletak di pusat kota Malang tepatnya di depan Balai Kota Malang. Siapa saja yang pernah ke kota Malang mungkin pernah melihat tugu ini, karena lokasinya yang sangat strategis tersebut.
Selanjutnya mengenai Alun Alun Tugu Kota Malang atau yang juga dikenal sebagai Alun Alun Bundar atau Taman Tugu Bundar ini akan dijabarkan secara lebih mendetail mulai dari lokasi tepatnya (disertai Google Map), sejarah, apa saja yang dapat dilakukan disana, tarif/retribusi, hotel terdekat, rute atau cara menuju alun-alun tugu, foto dan lain sebagainya di bawah ini.
Lokasi
Seperti yang terlihat di Google Map di atas, Alun Alun Tugu terletak tepat di depan Balai Kota Malang, Kantor DPR Kota Malang, Hotel Tugu, Aula Skodam V Brawijaya, SMA N 4 Kota Malang serta SMA N 1 Kota Malang tepatnya di kelurahan Kidul Dalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Alun Alun Tugu terletak di pusat kota Malang sehingga cukup strategis dan dekat dengan berbagai tempat penting lainnya selain yang telah disebutkan diatas diantaranya Stasiun Kota Malang, Wisma Tumapel, Pasar Splendid, Museum Malang Tempoe Doeloe, Gereja Kayu Tangan, Alun Alun Kota Malang serta pusat perbelanjaan kota Malang.
Jarak Alun Alun Tugu Malang dari Bandar Udara Abdul Rachman Saleh sekitar 13 km, dari Terminal Arjosari sekitar 8 km, dari Terminal Landungsari sekitar 9 km dan dari Terminal Gadang sekitar 5,5 km.
Sejarah dan Makna Alun-Alun Tugu Malang
Seperti monumen-monumen lainnya di Indonesia, Alun-Alun Tugu juga memiliki sejarah yang cukup panjang. Alun-Alun ini dibangun saat masa pemerintahan kolonial Belanda yang dapat terus bertahan hingga hari ini.Nama pertama Alun-Alun Tugu adalah JP Coen Plein sebagai penghormatan kepada Gubernur Jenderal Jaan Pieterzoen Coen (dikenal juga sebagai pendiri Batavia). Bahkan nama-nama jalan di sekitar alun-alun Tugu ini juga diberikan nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang pernah memerintah sebelumnya.
Tujuan pembangunan dari taman JP Coen Plein ini sebagai pelengkap dari halaman gedung Kegubernuran Hindia-Belanda. Taman ini saat pertama dibangun masih sangat sederhana, belum ada tugu, pagar tepian, air mancur dan sebagainya.
Pembangunan tugu di tengah-tengah Taman JP Coen dimulai pada 17 Agustus 1946, setahun setelah kemerdekaan RI. Batu pertama diletakkan pada saat itu pula dan ditandatangani oleh Soekarno dan A.G. Suroto.
Saat pembangunan Monumen Tugu telah mencapai 95 persen, Belanda sempat menghancurkannya dalam Agresi Militer I tahun 1947. Belanda menghancurkan monumen ini hanya untuk mengungkapkan kekesalannya terhadap gigihnya arek-arek Malang dalam mempertahankan Malang saat agresi tersebut berlangsung.
Monumen Tugu yang runtuh dibangun kembali pada tahun 1953 oleh Pemerintah Kota Malang. Kemudian monumen tugu ini diresmikan kembali oleh Presiden Ir. Soekarno.
Baca juga: Splendid Malang - Wisata unik di Pasar Bunga, Burung dan Ikan Hias
Monumen yang berada di tengah-tengah alun-alun menjadi lambang kelima untuk kelima arah, dimana arah utamanya menuju Gedung Balai Kota yang diapit oleh 2 jalan yaitu Jalan Mojopahit dan Jalan Gajahmada. Sedangkan sisanya menuju ke arah jalan lainnya yaitu Jalan Kahuripan, Jalan Suropati dan Jalan Kertanegara.
Puncak dari monumen tugu yang berbentuk bambu tajam menjadi lambang bambu runcing sebagai senjata yang digunakan rakyat Indonesia dalam mengusir penjajah. Rantai menjadi lambang persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia yang tidak dapat dicerai beraikan oleh para penjajah.
Bintang yang mempunyai 17 pondasi serta 8 tingkat dan juga tangga berbentuk 4 dan 5 sudut menjadi lambang hari kemerdekaan RI yaitu 17 Agustus 1945. Bunga teratai berwarna merah serta putih di dalam kolam sekeliling Tugu menjadi simbol berani dan suci, seperti bendera Indonesia.
Daya Tarik Wisata Alun Alun Tugu Malang
Alun Alun Tugu merupakan ikon kota Malang, hal tersebut membuat penduduk kota Malang maupun yang sedang berlibur ke Kota Malang biasanya menyempatkan diri untuk datang mengunjungi langsung ikon kota Malang ini.Udara sejuk kota Malang dipadu dengan asrinya taman di dalam Alun Alun Tugu, membuat para pengunjung betah untuk nongkrong di tempat bersejarah ini. Terdapat taman bunga beraneka rupa, beberapa pohon trembesi serta yang terbaru ada beberapa lampu besar menyerupai tanaman bunga dengan warna merah, kuning dan hijau semakin memperindah Alun Alun Tugu.
Di bagian tengah alun-alun, terdapat kolam yang luas serta sebuah tugu di tengah-tengahnya. Di kolam ini terdapat tanaman teratai serta berbagai jenis ikan yang asyik berenang di dalamnya. Terdapat pula air mancur yang dinyalakan pada waktu-waktu tertentu.
Para pengunjung selain duduk nongkrong di kursi taman yang tersedia, biasanya berdiri di pagar pembatas antara jalur pejalan kaki dengan kolam teratai untuk melihat langsung ke dalam kolam teratai dan Tugu Kota Malang yang gagah di dalamnya serta gedung Balai Kota Malang sebagai latarnya.
Paduan antara taman, kolam teratai, air mancur, monumen tugu serta Balai Kota Malang membuat alun-alun Tugu menjadi buruan para pecinta foto. Pengunjung Alun Alun Tugu tidak pernah melewatkan latar yang ikonik tersebut untuk memperindah hasil foto mereka. Saat malam hari, pemandangan yang ada akan lebih menarik karena ada lampu sorot yang menyinari Tugu dan air mancur dengan warna yang berubah-ubah.
Selain datang untuk duduk nongkrong dan berburu foto, beberapa pengunjung sering memanfaatkan alun-alun tugu ini sebagai tempat jogging, baik itu pada jalur pedestrian di bagian dalam alun-alun maupun di bagian luar yang bersebelahan dengan jalan raya. Bersepeda di alun-alun Tugu Malang juga merupakan salah satu aktivitas menyenangkan yang dapat dilakukan saat pagi maupun sore hari.
Baca juga: Malang Flower Carnival (MFC) 2016 di Kota Malang: Ulasan, Foto dan Video
Sebagai objek yang bersejarah di kota Malang, tentunya Alun Alun Tugu juga dapat menjadi tempat wisata sejarah, dimana para pengunjung dapat mempelajari sejarah dan makna dibalik Alun Alun Tugu ini seperti yang telah dijabarkan di atas.
Berwisata atau berekreasi di Alun Alun Tugu ini dipermudah dengan tidak dikenakannya tiket masuk selain membayar retribusi parkir kendaraan. Selain itu ada para pedagang yang biasanya menjajakan dagangan baik itu di dalam alun-alun maupun di tepi jalan seberang alun-alun. Beberapa jajanan seperti sempol khas Malang dan juga mainan dijual oleh para pedagang tersebut.
Untuk wisata kuliner, pengunjung dapat berjalan kaki ke arah stasiun kereta Kota Malang sekitar 300 meter arah timur dari alun-alun untuk menikmati berbagai sajian kuliner termasuk bakso yang menjadi ciri khas Malang. Di dekat Stasiun Kereta tersebut juga terdapat Taman Trunojoyo yang merupakan taman baru di kota Malang.
Selain ke berwisata kuliner, pengunjung alun-alun Tugu juga dapat berjalan ke arah jalan Gajahmada tempat Museum Malang Tempoe Doeloe berada. Ada juga objek wisata lainnya seperti Wisma Tumapel yang terletak tepat di sebelah barat Balai Kota Malang. Berjalan sedikit lebih jauh lagi ada Pasar Splendid yang merupakan lokasi Pasar Bunga, Burung dan Ikan Hias Kota Malang.
Tarif/Retribusi
Untuk masuk ke Alun-Alun Tugu Malang tidak dikenakan tarif atau tiket masuk. Pengunjung hanya perlu membayar retribusi parkir apabila mengendarai sepeda motor atau mobil. Lokasi parkiran berada di sekitar Alun-Alun Tugu terutama pada bagian depan SMA N 1 dan SMA N 4. Tarif parkir yang dikenakan adalah Rp. 2000 untuk sepeda motor dan Rp. 5000 untuk mobil. Jika naik angkutan kota ke Alun-Alun Tugu, maka siapkan minimal Rp. 8000 untuk pergi pulang atau Rp. 5000 pergi pulang bagi pelajar.Rute Menuju Alun-Alun Tugu Malang
Untuk menuju Alun-Alun Tugu dengan berjalan kaki atau mengendarai kendaraan sendiri, pengunjung tidak akan kesulitan untuk mencari jalannya, karena Alun-Alun Tugu ini terletak di pusat kota dan menjadi persimpangan dari berbagai jalan utama di kota Malang. Selengkapnya mengenai rute menuju Alun-Alun Tugu dapat melihat pada google Map di bawah ini, dengan mengambil titik awal perjalanan dari Bandar Udara Abdul Rachman Saleh Malang.Waktu tempuh perjalanan dari Bandar Udara Abdul Rachman Saleh menurut perkiraan Google Map adalah 31 menit. Bandara Udara ini terletak di luar kota Malang sehingga waktu tempuhnya sedikit lama, jika anda tinggal di dalam kota Malang tentu waktu tempuhnya lebih cepat.
Angkutan Kota ke Alun-Alun Tugu Malang
Jika ingin pergi ke Alun-Alun Tugu Kota Malang dengan menggunakan angkutan kota, maka berikut ini jalur angkutan kota yang melewati Alun-Alun Tugu:- Jalur GA/HA
- Jalur AL
- Jalur MM
- Jalur ADL (beberapa meter dari Alun-Alun Tugu di Jalan Kertanegara atau Jalan Kahuripan)
- Jalur AT (beberapa meter dari Alun-Alun Tugu di jalan Kahuripan)
Hotel dekat Alun-Alun Tugu Kota Malang
Alun-Alun Tugu memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi para wisatawan yang datang berlibur di kota Malang. Itulah sebabnya ada beberapa hotel dekat Alun-Alun Tugu Kota Malang, bahkan beberapa diantaranya merupakan hotel yang cukup bersejarah. Bagi pelancong dari luar kota Malang yang ingin menginap dekat dengan Alun-Alun Tugu, berikut ini adalah daftar hotelnya:- Hotel Tugu (Hotel bintang 5 tepat di depan Alun-Alun Tugu)
- Splendid Inn (penginapan dari zaman kolonial Belanda tepat di depan Alun-Alun Tugu, di sebelah Hotel Tugu)
- Hotel Sahid Montana (Hotel bintang 3 di Jalan Kahuripan)
- Hotel Kartika Kusuma (hotel di Jalan Kahuripan)
- Hotel Aloha (hotel di Jalan Gajahmada)
Jalan-Jalan ke Alun Alun Tugu Kota Malang
Sebagai seorang anak rantau yang telah 8 tahun di kota Malang, tentunya tidak asing lagi dengan Alun-Alun Tugu yang terletak tepat di depan Balai Kota Malang ini. Mulai dari pertama kali menginjakkan kaki di kota Malang hingga saat ini, sudah tentu pernah main-main ke Alun-Alun Tugu yang lebih saya sukai saat malam hari ketimbang pagi atau sore.
Sudah berkali-kali ke Alun-Alun Tugu baik itu bersama teman, bersama keluarga, jalan sendiri untuk foto-foto, kegiatan kampus hingga kegiatan dari pemerintah kota Malang sehingga saya bingung mau mengambil cerita jalan-jalan yang mana. Lokasinya yang dekat dengan tempat tinggal tentunya membuat jalan-jalan ke Alun-Alun Tugu tidak dapat disebut ‘berwisata’ tapi hanya sekedar jalan-jalan.
Tidak ada yang dapat dieksplorasi lebih jauh dari Alun-Alun Tugu ini selain isi dalamnya mulai dari taman, tempat duduk, kolam teratai dan ikan koki di dalamnya, monumen tugu, cahaya lampu sorot serta air mancur. Gedung Balai Kota Malang di depannya melengkapi panorama yang unik dari Alun-Alun Tugu yang menjadi ikon kota Malang ini.
Beberapa kali saya datang atau sekedar lewat di Alun-Alun Tugu ini dan menurut saya, waktu terbaik untuk mengunjungi alun-alun Tugu adalah saat malam hari dari pukul 19:00 – 21:00. Meskipun pada jam-jam seperti itu cukup ramai, tapi pengunjung tidak akan menyesal.
Lampu warna-warni yang menyoroti air mancur, monumen tugu serta gedung Balai Kota di belakangnya. Belum lagi ada tambahan beberapa lampu taman dengan model menyerupai tanaman bunga matahari dengan warna merah, kuning dan hijau yang semakin menyemarakkan suasana malam di Alun-Alun Tugu.
Salah satu hal yang cukup jarang terjadi adalah menikmati sunset di Alun-Alun Tugu. Pohon-pohon besar yang berada di sekeliling alun-alun menghalangi pemandangan saat matahari akan mulai tenggelam. Pada saat awal tahun, pengunjung dapat melihat matahari yang tenggelam dengan latar monumen tugu serta gedung Balai kota.
Apalagi yah? Sepertinya hampir seluruh hal mengenai daya tarik Alun-Alun Tugu Kota Malang sudah saya tulis di bagian “Daya Tarik Wisata” di atas. Semoga informasi mengenai Alun-Alun Tugu Kota Malang dari nnoart ini dapat membantu anda mengetahui lebih jauh tentang salah satu ikon serta tempat wisata di kota Malang ini.
Sudah berkali-kali ke Alun-Alun Tugu baik itu bersama teman, bersama keluarga, jalan sendiri untuk foto-foto, kegiatan kampus hingga kegiatan dari pemerintah kota Malang sehingga saya bingung mau mengambil cerita jalan-jalan yang mana. Lokasinya yang dekat dengan tempat tinggal tentunya membuat jalan-jalan ke Alun-Alun Tugu tidak dapat disebut ‘berwisata’ tapi hanya sekedar jalan-jalan.
Tidak ada yang dapat dieksplorasi lebih jauh dari Alun-Alun Tugu ini selain isi dalamnya mulai dari taman, tempat duduk, kolam teratai dan ikan koki di dalamnya, monumen tugu, cahaya lampu sorot serta air mancur. Gedung Balai Kota Malang di depannya melengkapi panorama yang unik dari Alun-Alun Tugu yang menjadi ikon kota Malang ini.
Baca juga: Wisma Tumapel Malang - Wisata Misteri dan Spot Foto Favorit
Beberapa kali saya datang atau sekedar lewat di Alun-Alun Tugu ini dan menurut saya, waktu terbaik untuk mengunjungi alun-alun Tugu adalah saat malam hari dari pukul 19:00 – 21:00. Meskipun pada jam-jam seperti itu cukup ramai, tapi pengunjung tidak akan menyesal.
Lampu warna-warni yang menyoroti air mancur, monumen tugu serta gedung Balai Kota di belakangnya. Belum lagi ada tambahan beberapa lampu taman dengan model menyerupai tanaman bunga matahari dengan warna merah, kuning dan hijau yang semakin menyemarakkan suasana malam di Alun-Alun Tugu.
Salah satu hal yang cukup jarang terjadi adalah menikmati sunset di Alun-Alun Tugu. Pohon-pohon besar yang berada di sekeliling alun-alun menghalangi pemandangan saat matahari akan mulai tenggelam. Pada saat awal tahun, pengunjung dapat melihat matahari yang tenggelam dengan latar monumen tugu serta gedung Balai kota.
Apalagi yah? Sepertinya hampir seluruh hal mengenai daya tarik Alun-Alun Tugu Kota Malang sudah saya tulis di bagian “Daya Tarik Wisata” di atas. Semoga informasi mengenai Alun-Alun Tugu Kota Malang dari nnoart ini dapat membantu anda mengetahui lebih jauh tentang salah satu ikon serta tempat wisata di kota Malang ini.
Koleksi Foto nnoart di Alun-Alun Tugu Kota Malang
Alun Alun Tugu dan Balai Kota Malang |
Taman bunga di Alun Alun Tugu Kota Malang |
Sunset di Alun Alun Tugu Kota Malang |
Alun Alun Tugu Kota Malang saat malam hari |
Warna-warni Alun Alun Tugu Malang di malam hari |
Balai Kota Malang saat malam hari |
Keterangan foto:
Lokasi: Alun-Alun Tugu (Bundar), Jl. Tugu, Kel. Kidul Dalem, Kec. Klojen, Kota Malang, Jatim
Waktu: 5 Nov 2013, 4 Mei 2014, 28 Des 2015 dan 1 Jan 2016
SHARE TULISAN INI: