. . .
Instagram @nnoart

---

Sunday, November 13, 2016

Sangeh Bali - Tempat Wisata Hutan Monyet dan Pohon Pala



Sangeh Bali atau yang dikenal juga sebagai Sangeh Monkey Forest merupakan hutan monyet diantara pohon pala serta juga terdapat Pura Bukit Sari.

Sangeh Bali – Tempat Wisata Hutan Monyet dan Pohon Pala - Jika ditanya provinsi di Indonesia yang memiliki paling banyak tempat wisata yang terkenal hingga di seluruh dunia, mungkin Bali adalah jawabannya. Bali memiliki begitu banyak tempat wisata yang dikagumi oleh para wisatawan internasional. Saking banyaknya tempat wisata di Bali, ada beberapa diantaranya yang mungkin jarang diketahui keberadaannya, salah satunya adalah Taman Wisata Alam Sangeh (Objek Wisata Bukit Sari Sangeh) atau sering juga disebut sebagai Sangeh Monkey Forest.

Sesuai dengan namanya, Sangeh Monkey Forest Bali terkenal sebagai tempatnya para monyet, hanya saja popularitasnya kalah dari Ubud Monkey Forest yang lebih sering terekspos media, terutama karena banyak artis-artis terkenal mancanegara maupun Indonesia yang sering berwisata ke tempat wisata tersebut serta di Pura Luhur Uluwatu di Pecatu yang cukup banyak juga monyet-monyet berkeliaran di dalam kawasan wisata tersebut, meskipun bukan monyet-monyet itu yang menjadi daya tarik utamanya. 

Sangeh Bali selain menjadikan monyet-monyet tersebut sebagai daya tarik utama, terdapat juga hutan yang masih sangat alami, tertata rapi dan cukup luas dan dianggap suci oleh masyarakat setempat. Seperti biasa, lebih lengkapnya mengenai hutan monyet Sangeh di Bali ini akan diulas secara lebih detail dalam blog nnoart.com ini mulai dari lokasi, sejarah, daya tarik wisata, harga tiket masuk, foto-foto dan lain sebagainya.

Lokasi Objek Wisata Sangeh Bali



Objek wisata Sangeh Bali ini terletak di Kabupaten Badung, Bali, tepatnya di desa Sangeh kecamatan Abiansemal, berada di seberang jalan ke Pelaga. Jaraknya tidak terlalu jauh dari kota Denpasar, hanya perlu menempuh kurang lebih 22 km perjalanan dari pusat kota Denpasar hingga tiba di Sangeh Monkey Forest ini yang biasanya menghabiskan waktu rata-rata kurang lebih 45 menit. Lokasi dari wisata Sangeh ini cukup dekat dengan Pura Taman Ayun di kecamatan Mengwi, jadi jika berwisata ke Sangeh bisa melanjutkan melihat keindahan Pura Taman Ayun. Lebih jelasnya mengenai letak Sangeh bisa dilihat pada Google Map di atas.

Sejarah dan Mitologi Mengenai Sangeh

Sangeh dapat dikatakan sebagai salah satu saksi bisu masa-masa kejayaan kerajaan Mengwi di pulau Bali. Saksi kemegahan era kejayaan Mengwi tersebut bisa dilihat pada Pura Taman Ayun. Di Sangeh juga terdapat pura bernama Pura Bukit Sari. Legenda mengatakan Pura Bukit Sari ini didirikan oleh putra angkat Raya Kerajaan Mengwi pada abad XVII, Cokorda Sakti Blambangan. Putra angkat tersebut bernama Anak Agung Anglurah Made Karangasem Sakti.

Menurut legenda, awal mula hingga Anak Agung Anglurah Made Karangasem Sakit ini mendirikan pura Bukit Sari disebabkan oleh adanya bisikan halus (wahyu) yang dia dapatkan. Wahyu tersebut mengatakan untuk mendirikan pura di hutan Sangeh. Setelah didirkan, Pura Bukit Sari terus dijaga dan dijadikan tempat beribadah bagi masyarakat sekitar.

Baca juga tentang: Pura Luhur Uluwatu Bali: Wisata Religi, Spot Sunset dan Tari Kecak

Cerita mitologis mengenai Pura Bukit Sari ini tertulis pada Lontar Babad Mengwi. Putri Ida Batara di Gunung Agung dikabarkan sangat ingin untuk disungsung di Kerajaan Mengwi. Hutan pala yang ada di Gunung Agung, tempat dimana Putri Ida Batara Gunung Agung tinggal,  pindah secara misterius pada malam hari. 

Perjalanan pohon-pohon pala ini terlihat oleh penduduk setempat di sekitar Desa Sangeh. Itulah yang menyebabkan pohon-pohon ini tidak bisa meneruskan perjalanan ke Mengwi dan saat ini terus menetap di Desa Sangeh hingga saat ini.

Nama atau penyebutan Sangeh pada objek wisata Sangeh Bali ini awal mulanya karena masyarakat sekitar percaya bahwa pohon-pohon pala yang ada di hutan ini datangnya dari Gunung Agung dengan berjalan sendiri bukan diangkut dengan sejenis kendaraan pada masa itu. Oleh karena pohon-pohon ini dilihat oleh orang, mereka langsung diam di tempat tersebut, sehingga pada akhirnya disebut Sangeh (Sang=orang; Ngeh=melihat;), yang berarti tempat dimana orang-orang melihat pohon berjalan dan pohon-pohon tersebut terdiam setelah dilihat orang. Sedangkan menurut pengelola objek wisata Sangeh, pohon pala didatangkan dari Gunung Agung dengan sejenis kendaraan untuk membuat taman, yang sebenarnya ingin dirahasiakan. Akan tetapi karena sudah terlanjur dilihat orang, pembuatan taman ini akhirnya dirahasiakan. 

Konon Anak Agung Anglurah Made Karangasem Sakti (putra angkat Raja Mengwi pertama), menemukan bekas bangunan pelinggih di Desa Sangeh sekitar pohon-pohon pala. Cokorda Sakti Blambangan (Raja Mengwi Pertama) memerintahkan untuk membangun kembali pura dan pada akhirnya diberikan nama Pura Bukit Sari. Di Pura Bukit Sari, yang dipuja adalah Ida Batara Gunung Agung serta Batara Melanting. 

Sedangkan untuk monyet-monyet yang ada di hutan Sangeh atau sekitar Pura Bukti Sari, menurut kabar atau cerita turun temurun yang beredar, monyet-monyet tersebut mempunyai raja tersendiri yang wilayah kekuasaannya terdiri dari tiga kerajaan. Raja ini merupakan raja tertinggi dari seluruh kelompok monyet yang ada. Setiap kelompok memiliki pemimpin tersendiri, sedangkan raja itu menjadi pemimpin paling tinggi bagi semua kelompok. Raja tertinggi ini berada di tempat yang paling luas di wilayah Sangeh yaitu di sekitar Pura Bukit Sari yang sakral.

Untuk memilih pemimpin para kera ini, mereka memilih yang memiliki kekuatan serta kharisma diatas rata-rata. Menjadi pemimpin para monyet atau kera ini, kelebihannya adalah memiliki hak-hak lebih banyak daripada kera-kera biasa, khususnya dalam memperoleh jatah makanan serta mengawini monyet betina. Raja kera (yang dituakan) memiliki kesempatan untuk makan makanan sepuasnya. Jika telah puas, barulah makanan sisa diberikan kepada kera-kera lainnya.

Daya Tarik Wisata Sangeh Bali

Ada beberapa objek penting di Sangeh yang menjadi daya tarik wisatanya, diantaranya adalah area hutan yang masih sangat alami dengan tumbuhan pala berusia ratusan tahun di dalamnya, keberadaan kawanan monyet yang menghuni hutan tersebut serta Pura Bukit Sari yang terletak di tengah-tengah hutan.


Kawasan Hutan Lindung di Sangeh dan Tumbuhan Pala di dalamnya
Hutan lindung inilah yang disebut Sangeh, sesuai dengan sejarah penamaannya yang telah saya beberkan diatas. Luas dari hutan Sangeh ini mencapai 14 Hektar dan tinggi pohon-pohonnya mencapai 50 meter. Hutan Sangeh ini terkenal sebagai hutan bagi tumbuhan pala (dipterrocarpustrinervis), yang menurut cerita turun temurun, tanaman tersebut tidak bisa tumbuh di tempat lain selain di Sangeh.

Baca juga tentang: Pura Tanah Lot Bali - Wisata Religi dan Pantai Terbaik

Pohon-pohon pala disini merupakan memiliki batang yang tinggi dan dapat berdiri kokoh. Pohon-pohon ini usianya sudah cukup tua, dari 100 hingga 300 tahun. Sudah sangat lama bukan? Hal tersebut dapat terjadi karena warga setempat sangat menjaganya dengan ketat. Tidak boleh ada yang menebangnya, bahkan bisa dibilang tidak ada yang berani menebang pohon-pohon pala di hutan Sangeh ini. Biasanya pohon-pohon tersebut akan tumbang dengan sendirinya ketika telah layu atau mati.

Pohon Lanang Wadon
Hal menarik lainnya dari hutan Sangeh adalah adanya sebuah pohon yang bentuknya menyerupai alat kelamin perempuan dan laki-laki, yang dinamakan “Lanang Wadon” (Lanang artinya laki-laki sedangkan Wadon artinya perempuan).

Monyet-Monyet di Sangeh Bali
Kumpulan kawanan monyet di wisata Sangeh Bali, pengunjung bisa mengajak bermain namun tetap waspada.
Sesuai dengan namanya yang dikenal orang yaitu Sangeh Monkey Forest, di Sangeh tentu saja terdapat banyak monyet-monyet berkeliaran. Monyet-monyet ini merupakan jenis kera abu-abu (macaca faciculais) yang jumlahnya mencapai 700 ekor. Monyet-monyet ini membuat hutan Sangeh menjadi lebih ‘ramai’ meskipun pada saat sepi pengunjung.

Monyet-monyet yang berkeliaran di Sangeh termasuk monyet liar, yang sekali-kali dapat berbuat usil kepada para pengunjung seperti mengambil barang bawaan pengunjung misalnya topi, kacamata, kamera, makanan atau botol minuman yang sedang dipegang dan apa saja yang menurut mereka terlihat menarik.

Agar tidak menjadi korban usil dari monyet-monyet tersebut, sangat disarankan agar tidak menunjukkan secara langsung barang-barang tersebut kepada monyet-monyet, simpan rapat di dalam tas atau bila perlu tidak perlu dibawa ssama sekali. Jangan lupa untuk memegang dengan erat semua barang bawaan yang dibawa.

Jika barang bawaan anda telah diambil oleh monyet-monyet ini, usahakan untuk memberikan makanan seperti kacang atau pisang kepada monyet yang sedang memegang barang bawaan anda. Hal tersebut agar barang bawaan bisa dilepas oleh monyet tersebut, karena monyet itu lebih memilih pisang atau kacang. Tapi terkadang ada juga monyet yang tidak mau melepas barang bawaan anda, namun tetap saja mengambil pisang atau kacang tersebut. Kalau sudah seperti itu sebaiknya anda terus-menerus berusaha hingga bisa mendapatkan barang bawaan anda.

Pura Bukit Sari
Pura Bukit Sari di ujung jalan yang dikelilingi hutan Pala yang menjadi daya tarik utama objek wisata Sangeh Bali.
Selain hutan pala dan keberadaan monyet-monyet, keberadaan Pura Bukit Sari yang berada di antara hutan yang lebat ini tentu saja menjadi daya tarik objek wisata Sangeh. Pura suci ini menjadi tempat peribadatan atau pemujaan bagi masyarakat setempat.

Selain sebagai tempat pemujaan atau peribadatan, Pura Bukit Sari ini juga terlihat cukup menarik, meskipun pada saat saya mengunjungi tempat ini, terlihat banyak lumut yang tumbuh di tembok pagar pura maupun di patung-patung yang ada.

Ada patung Garuda terpahat di Pura Bukit Sari, yang kondisinya saat ini dipenuhi oleh lumut. Garuda ini merupakan burung mistik yang sedang mencari tirta Amerta di dasar laut (samudra) berdasarkan cerita Samudramantana. Betara Wisnu memberikan hadiah seteguk kepada Garuda ini atas jasanya, dan pada akhirnya Garuda ini menjadi kendaraan Betara Wisnu yang sangat setia, kita juga kenal dengan sebutan Garuda Wisnu Kencana.

Lokasi Pura Bukti Sari yang berada di tengah-tengah hutan yang lebat serta dihubungkan oleh jalan lurus panjang membuat Sangeh menjadi terlihat lebih menarik. Jika anda ke Sangeh Monkey Forest, jangan lupa untuk berkeliling di sekitar Pura Bukti Sari. Ada juga pura lebih kecil di dekat Pura Bukit Sari, yang disebut dengan Pura Melanting.

Patung Kumbakarna dan Patung Singa & Monyet Kecil
Di depan area wisata Sangeh Bali, terdapat sebuah patung besar dimana terukir raksasa Kumbakarna yang diserang oleh kumpulan monyet. Desaindari patung ini referensinya dari kisah Ramayana yang sangat terkenal, terutama bagi masyarakat Bali. Ada juga patung singa dan monyet kecil di sekitar patung Kumbakarna, yang mengisahkan mengenai raja hutan yang sangat menyayangi bayi monyet.
Patung-patung tersebut cukup unik dan dapat menjadi salah satu ikon dari tempat wisata Sangeh Bali ini. Jika anda mengelilingi area Sangeh, bisa menyempatkan waktu untuk melihat-lihat patung ini dan juga foto dengan latar patung-patung keren tersebut.

Beli Tiket Atraksi Wisata di Bali

Fasilitas yang Tersedia di Sangeh Bali

Di objek wisata Sangeh Bali ini terdapat fasilitas-fasilitas yang bisa dibilang cukup lumayan untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung, seperti area parkir yang luas, pendopo tempat tunggu baik itu bagi para supir perjalanan maupun pengunjung yang ingin duduk santai, toko souvenir maupun pasar seni yang menjual berbagai pernak-pernik atau oleh-oleh khas Bali. Toilet juga tersedia di objek wisata ini serta ada juga beberapa warung yang menjual makanan di sekitar area Sangeh Monkey Forest. Jika membutukan jasa pemandu, bisa menemukan para pemandu yang tersedia, biasanya mereka berdiri di sekitar pintu masuk atau menunggu di sekitar Patung raksasa Kumbakarna.

Rute Menuju Sangeh Bali



Untuk menuju Taman Wisata Sangeh Bali, ada beberapa rute yang dapat ditempuh, yang pada intinya menuju ke Desa Sangeh di Kecamatan Abiansemal, bagian tengah dari Kabupaten Badung, provinsi Bali. Rute menuju Sangeh saya bagi menjadi rute dari Bandara Ngurah Rai (Kuta) serta dari kota Denpasar ke Sangeh.

Rute Denpasar ke Sangeh

Via Jalan Raya Penarungan
Perkiraan jarak: 24,7 km
Perkiraan waktu tempuh: 44 menit
Rute: Jl. Pulau Seram - Jl. Teuku Umar - Jl. Diponegoro - Jl. Hasanudin - Jl. Thamrin - Jl. Wahidin - Jl. Setia Budi - Jl. Cokroaminoto - Jl. Raya Denpasar-Gilimanu/Jl. Raya Sempidi - Jl. Raya Denpasar-Gilimanuk/Jl. Raya Lukluk - Sempidi/Jl. Raya Sempadi - Jl. Raya Anggungan/Jl. Raya Penarungan - Jl. Oleg - Jl. Janger - Jl. Ciung Wanara - Jl. Raya Sangeh - belok kanan masuk ke Sangeh Monkey Forest.

Via Jalan A. Yani
Perkiraan jarak: 23,7 km
Perkiraan waktu tempuh: 47 menit
Rute: Ikuti rute via Jalan Raya Penarungan, rute berbeda dari Jl. Cokroaminoto - Jl. Gatot Subroto Barat - Jl. A. Yani - Jl. Raya Darmasaba/Jl. Raya Sibanggede - Jl. Raya Sibang Kaja - Jl. Raya Mambal Abiansemal - Jl. Raya Sibang Kaja - Jl. Raya Mambal - Jl. Raya Sibang Kaja - Jl. Pendet - Jl. Raya Latu - Jl. Raya Denpasar - Jl. Ciung Wanara - jl. Raya Sangeh - belok kanan masuk ke Sangeh Monkey Forest.

Rute Bandara Ngurah Rai ke Sangeh

Via Sunset Road
Perkiraan jarak: 35,9 km
Perkiraan waktu tempuh: 66 menit
Rute: Bandara Ngurah Rai - Jl. Akses Bandara Ngurah Rai - Jl. Airport Ngurah Rai - belok kiri ke Jl. By Pass Ngurah Rai - belok kanan ke Jl. Sunset Road - Jl. Mertanadi - Jl. Tangkuban Perahu - belok kanan sebelum Lio Collection - Jl. Padang Luwih/Jl. Raya Dalung/Jl. Raya Sempidi Badung - Jl. Raya Denpasar - Gilimanuk/Jl. Raya Lukluk/Jl. Raya Lukluk - Sempidi/Jl. Raya Sempidi - Jl. Raya Anggungan/Jl. Raya Penarungan - Jl. Oleg - Jl. Janger - Jl. Ciung Wanara - Jl. Raya Sangeh - belok kanan ke Sangeh Monkey Forest

Via Jalan Raya Penarungan
Perkiraan jarak: 36,1 km
Perkiraan waktu tempuh: 65 menit
Rute: Bandara Ngurah Rai - Jl. Akses Bandara Ngurah Rai - Jl. Airport Ngurah Rai - Jl. By Pass Ngurah Rai - Jl. Sunset Road - Jl. Imam Bonjol - belok kiri setelah Apollo Motor Denpasar - belok kanan setelah pom bensin - Jl. Mahendradatta - Jl. Mahendradatta Utara - Jl. Buluh Indah - Jl. Cargo Permai - Jl. Gn. Galunggung - Jl. Cokroaminoto - Jl. Raya Denpasar-Gilimanuk/Jl. Raya Sempidi - Jl. Raya Denpasar-Gilimanuk/Jl. Raya Lukluk - Sempidi/Jl. Raya Sempadi - Jl. Raya Anggungan/Jl. Raya Penarungan - Jl. Oleg - Jl. Janger - Jl. Ciung Wanara - Jl. Raya Sangeh - belok kanan masuk ke Sangeh Monkey Forest.
\

Harga Tiket Masuk Sangeh Bali

Harga tiket masuk objek wisata Sangeh – Bali sudah sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku, yaitu dengan tarif sebagai berikut:

Ini adalah tabel yang berisi harga tiket masuk objek wisata Sangeh Bali

Tiket masuk yang dibayar oleh pengunjung tersebut digunakan oleh pengelola untuk pemeliharaan objek wisata, khususnya untuk kebersihan dan perbaikan. Dana tersebut juga dimanfaatkan untuk pemeliharaan satwa monyet yang ada di Sangeh.

Pengelola dan Jadwal Buka/Tutup Sangeh

Pengelola dari objek wisata Sangeh Bali ini dibentuk secara khusus oleh Desa Adat (Pekraman) Sangeh yang terdiri dari 21 tenaga pengelola. Staf dari Dinas Kehutanan (secara khusus dari Balai KSDA) serta Dinas Peternakan Kabupaten Badung juga membantu dalam pengelolaan objek wisata ini.

Jadwal buka/tutup dari Sangeh Monkey Forest adalah dari pukul 07:30 WITA hingga 18:00 WITA. Pada hari minggu, objek wisata Sangeh ini juga dibuka dengan jadwal buka/tutup yang sama.

Hal yang Perlu diperhatikan Saat Mengunjungi Sangeh Monkey Forest

Berkunjung ke objek wisata Sangeh ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pengunjung, diantaranya yaitu sebagai berikut:
  1. Tidak membawa perhiasan-perhiasan mahal secara berlebihan atau barang bawaan yang berlebihan, karena dikhawatirkan akan monyet-monyet di hutan Sangeh akan merampas barang-barang tersebut;
  2. Siapkan beberapa makanan misalnya pisang, kacang atau ubi/ketela yang bisa dibawa dari luar atau dibeli pada warung-warung sekitar Sangeh. Makanan-makanan ini bisa diberikan ke monyet-monyet di Sangeh, terutama saat barang-barang anda diambil, yang digunakan sebagai pengalih perhatian;
  3. Jaga perilaku atau sopan santun selama berada di Sangeh Monkey Forest, karena hutan serta pura yang ada di objek wisata ini disakralkan oleh masyarakat setempat;
  4. Berpakaian yang sopan dan rapi;
  5. Jika anda kebingungan untuk mengeksplorasi objek wisata Sangeh, terdapat beberapa pemandu wisata yang tersedia Sangeh yang dapat memandu anda untuk berkeliling Sangeh, terutama menuntun anda ke tempat-tempat yang penting dan menarik.

Hotel di Bali dekat Sangeh

Agar memudahkan untuk berkeliling di objek wisata Sangeh Monkey Forest, ada baiknya untuk menginap di salah satu hotel yang jaraknya dekat dengan objek wisata ini. Berikut ini adalah daftar hotel di Bali dekat Sangeh Monkey Forest:
  • Sangeh Uma Dong Loka (***)
  • The Royal Pita Maha (*****)
  • Kupu Kupu Barong Villas & Tree Spa Hotel (*****)
  • Mandapa, A Ritz-Carlton Reserve (*****)
  • Airy Ubud Raya Kedewatan Bali (***)

Pengalaman Jalan-Jalan di Sangeh Monkey Forest Bali

Foto saya sendiri, Ninno Emanuel, di objek wisata Sangeh Monkey Forest Bali.
3 April 2014, ini adalah hari terakhir liburan di Bali pada tahun 2014. Sebelum meninggalkan Bali untuk menuju Malang, saya menyempatkan untuk mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada, mulai dari hunting foto di Pantai Kuta, jalan-jalan sepanjang area Legian buat hunting beberapa oleh-oleh buat dibawa pulang, tidak lupa mengunjungi Monumen Bom Bali yang berada di Legian. Setelah puas berjalan-jalan di area Kuta dan Legian, saya kembali ke homestay untuk mengambil seluruh barang bawaan saya untuk dibawa pulang.

Supir travel sudah menunggu dan menanyakan untuk pergi ke objek wisata yang mana sebelum mengantar ke terminal Ubung. Masih teringat beberapa tempat wisata yang disarankan oleh pak supir ini, mulai dari Pantai Pandawa, Pantai Dreamland, Pura Luhur Uluwatu, Watersport Tanjung Benoa dan sebagainya.

Oleh karena tujuan akhir dari perjalanan ini adalah Terminal Ubung, pak Supir juga menyarankan untuk menuju ke beberapa tempat wisata yang lokasinya tidak jauh dari Terminal. Akhirnya diputuskan untuk menuju ke Sangeh Monkey Forest dan Pura Taman Ayun. Rencananya mau pergi hingga Pura Ulun Danu Beratan, tapi takut waktunya tidak mencukupi.

Baca juga tentang: Pura Ulun Danu Beratan di Bedugul Bali - Primadona Wisata Pulau Dewata

Perjalanan ke Sangeh Monkey Forest dimulai. Karena waktu itu masih sangat asing dengan jalanan di Bali, saya sama sekali tidak mengingat pak supir mengikuti jalan yang mana saja. Tau-taunya sekitar 30 – 40 menit sudah sampai saja di Sangeh Monkey Forest. Banyak detail perjalanan yang tidak saya ingat ketika di Sangeh Monkey Forest (maklum ya, sudah sekitar 2,5 tahun sejak perjalanan itu. Hehee).

Sebelum tiba di pintu masuk objek wisata, sudah terlihat banyak pepohonan yang tinggi-tinggi di sekitar objek wisata ini. Dan dijelaskan kalau pohon-pohon tersebut adalah jenis tanaman pala. Setelah masuk objek wisata, ada semacam teras yang cukup luas dimana terlihat beberapa supir travel maupun bus pariwisata beristirahat sambil menunggu para penumpangnya selesai mengeksplorasi hutan monyet Sangeh. Tidak jauh dari teras itu, terlihat ada patung raksasa yang sangat mencolok, patung Kumbakarna yang sedang diserang oleh puluhan monyet. Ada juga 2 patung singa tidak jauh dari patung Kumbakarna tadi. Salah satu dari patung singa tersebut sedang mengasuh seekor anak monyet.

Dari lokasi patung-patung tersebut, ada jalan lurus yang cukup panjang, kurang lebih 200 meter, dimana pada kiri-kanan jalan merupakan pohon-pohon pala yang tinggi. Cahaya matahari sepertinya tidak bisa menyinari tempat ini sepenuhnya oleh karena tingginya pohon-pohon di sekitar. Tembok-tembok yang ada di kiri dan kanan nampak tidak beraturan susunannya.

Di ujung jalan ini, terlihat ada Pura Bukit Sari yang kelihatan tidak terawat, oleh karena banyak lumut-lumut yang tumbuh di tembok, patung dan beberapa bagian pura tersebut. Ada juga pura kecil di sebelah Pura Bukit Sari yang disebut Pura Melanting. 

Di sekitar Pura Bukit Sari banyak terdapat monyet-monyet yang sedang asyik bermain. Pada waktu itu saya sendirian di area ini, dan karena lokasinya terlihat cukup keren, saya menghabiskan waktu beberapa menit untuk foto-foto area ini. Sesekali ada beberapa monyet yang ingin menghampiri saya mencoba untuk mengambil kamera, tapi untungnya tidak sampai terjadi. Hehe

Waktu itu saya sama sekali tidak diberitahu soal adanya Lanang Wadon, sempat melihat pohon ini, tapi merasa biasa saja. Namun ternyata ada keunikan tersendiri mengenai pohon ini setelah saya baca-baca kembali tentang Sangeh. Menyesal karena tidak sempat foto pohon yang unik tersebut. 

Ada juga Pura lainnya yang sempat saya lihat di dalam hutan, yaitu Pura Tirta dan Pura Anyar, yang tidak terlalu besar dan tidak semencolok Pura Bukit Sari. Pura-pura ini sepertinya terletak terpisah dan sendirian di tengah-tengah hutan.

Ingin masuk lebih dalam ke hutan pala, tapi karena saat itu jumlah pengunjung hanya bisa dihitung dengan jari, bahkan di hutan saat itu sepertinya hanya saya sendiri dan kawanan monyet yang ramai, saya memutuskan untuk tidak lanjut berkeliling lagi. Mempertimbangkan banyaknya monyet liar yang bisa mengganggu saya kapan saja, karena waktu itu juga ada cukup banyak rombongan monyet di depan satu-satunya jalan setapak kecil yang akan saya lewati. Terkadang saya juga suka merinding sendiri selama berada di hutan Sangeh ini, aura mistisnya terasa sangat kental sekali, maklum, hutan ini masih sangat alami dan disakralkan oleh penduduk setempat.

Waktu yang saya habiskan di Sangeh tidak lama, sekitar 1 jam untuk berkeliling. Banyak waktu yang saya habiskan untuk jalan-jalan keliling di area ini serta foto-foto. Karena waktunya terbatas dan saya merasa sudah cukup mengelilingi Sangeh.

Setelah puas berjalan-jalan, saya kembali ke tempat pak supir (sudah lupa namanya), untuk melanjutkan perjalanan ke Pura Taman Ayun di Mengwi yang lokasinya tidak jauh dari Sangeh, sebelum pada akhirnya menuju terminal Ubung untuk naik bus tujuan kota Malang. Tulisan tentang Pura Taman Ayun sendiri pernah saya tulis dalam blog nnoart, tapi hanya berupa penjelasan singkat mengenai objek wisata dan koleksi foto. Jika ada waktu, saya usahakan untuk update tulisan tentang Pura Taman Ayun tersebut.

Koleksi Foto nnoart di Sangeh Monkey Forest Bali



Ini adalah patung Kumbakarna diserang para monyet yang terletak di objek wisata Sangeh.
Patung Kumbakarna diserang Para Monyet

Salah satu foto saya yang sedang berada di dalam objek wisata Sangeh - Bali.
Berada di jalan menuju Pura Bukit Sari di antara hutan Pala

Ini merupakan foto Pura Bukit Sari yang terletak di dalam objek wisata Sangeh - Bali.
Pura Bukit Sari

Di Pura Bukit Sari yang berada di Sangeh - Bali, terdapat sebuah patung garuda.
Patung Garuda di Pura Bukit Sari

Foto penampakan depan tempat wisata Sangeh Monkey Forest di Bali.
Patung Kumbakarna menjadi ikon Sangeh Monkey Forest Bali

Ini adalah monyet-monyet yang tinggal di hutan monyet Sangeh - Bali yang terlihat asyik mencari kutu.
Monyet ini sedang asyik mencari kutu - LOL

Keterangan:
Lokasi: Hutan Monyet Sangeh, Ds. Sangeh, Kec. Abiansemal, Kab. Badung, Bali
Waktu: 3 April 2014


SHARE TULISAN INI:


Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment