Pantai Melasti Bali - Bicara soal pulau Bali tidak terlepas dari pesona pantainya yang seperti tidak ada habisnya. Pantai-pantai yang sudah terkenal sejak dulu seperti Pantai Sanur dan Pantai Kuta bahkan masih sangat populer hingga saat ini. Pantai-pantai lainnya yang baru populer belakangan seperti Pantai Pandawa dan Pantai Padang Padang juga masih tetap menjadi salah satu tujuan utama para wisatawan yang datang ke pulau Bali. Kali ini ada lagi pantai baru lainnya yang menyerupai pantai Pandawa di ujung selatan pulau dewata (kecamatan Kuta Selatan) yaitu Pantai Melasti.
Pantai Melasti Bali dapat dikatakan menyerupai Pantai Pandawa oleh karena para pengunjung melewati jalan diantara bukit-bukit yang menjulang tinggi sebelum melihat pemandangan laut yang menakjubkan. Pantai Melasti bisa menjadi sepopuler atau bahkan lebih populer dari Pantai Pandawa dikemudian hari, hal itu disebabkan tebing-tebing sebelum menuju pantai ini jauh lebih panjang dan lebih putih (dari batuan kapur) serta terdapat banyak kelokannya sebelum terlihat pantainya daripada pantai Pandawa.
Pantai ini disebut Pantai Melasti oleh karena seringkali dijadikan tempat mengadakan upacara Melasti (berendam di laut untuk mensucikan diri dalam menyambut tapa brata di hari raya Nyepi). Berikut ini ulasan singkat mengenai Pantai Melasti Bali oleh nnoart.com bagi anda.
Lokasi Pantai Melasti
Alamat Pantai Melasti tepatnya berada di jalan Melasti, Banjar Kelod, di Desa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung – Bali. Jika dari arah kota Denpasar berjarak 26 km. Jalan menuju pantai Melasti Ungasan bisa berpatokan dari Jimbaran menuju ke arah GWK Cultural Park, terus ke perempatan setelah gerbang utama GWK dimana jika lurus menuju ke Uluwatu – Pantai Padang Padang (Labuan Sait), Pantai Suluban (Blue Point) atau Pantai Dreamland, jika belok kanan menuju Pantai Balangan dan belok kiri melewati jalan Pura Batu Pageh yang akan mengarahkan anda ke Pantai Melasti, Pantai Green Bowl (Batu Pageh) dan Pantai Pandawa.
Belok kiri dan lanjutkan perjalanan menuju ke Balai Banjar Kelod Desa Ungasan dimana anda akan terus diarahkan hingga mencapai jalan Melasti. Teruslah berkendara hingga mencapai Bayan Tree Hotel and Resort, beloklah ke kiri di depan hotel tersebut dan teruslah berkendara melewati tebing kapur berkelok yang putih sebelum tiba di tepian Pantai Melasti desa Ungasan. Waktu tempuh dari arah Jimbaran tersebut kurang lebih 15 menit.
Kendaraan bermotor roda 2 maupun roda 4 apapun dapat digunakan menuju Pantai Melasti oleh karena jalannya sudah sangat mulus. Namun perlu diperhatikan, tanjakan-tanjakan menuju maupun pulang dari pantai ini sangatlah curam, oleh karena itu sangat tidak disarankan untuk mengendarai kendaraan yang kurang tenaganya untuk melewati tanjakan curam.
Daya Tarik Wisata Pantai Melasti Bali
Pantai Melasti memiliki daya tarik utama berupa lokasinya yang terletak di ujung bukit kapur yang terjal dan kelokan yang sangat banyak. Pemandangan yang sangat menakjukan dari Pantai Melasti ini sudah dapat dilihat dari atas bukit kapur terjal tersebut, bahkan ada jalan tangga khusus bagi pejalan kaki untuk naik hingga ke puncak bukit untuk dapat melihat keseluruhan Pantai Melasti ini dari tempat yang sangat tinggi (kurang lebih 150 meter dari permukaan laut). Jika diamati di media sosial seperti Instagram, Facebook dan sebagainya, jalanan Pantai Melasti yang terletak di antara jurang dan tebing kapur yang terjal sering menjadi latar belakang foto-foto yang diunggah oleh mereka.
Lautan biru yang sangat jernih, yang menjadi salah satu ciri khas pantai-pantai di ujung selatan pulau Bali, juga menjadi daya tarik utama dari Pantai Melasti. Ikan-ikan kecil yang sedang berenang saat laut surut bisa terlihat dengan jelas dari atas. Pemandangan unik yang terjadi saat laut surut di Pantai Melasti adalah adanya rongga-rongga batu yang seperti membentuk sebuah kolam, yang terlihat berwarna hijau dari atas. Pengunjung biasanya suka berendam di rongga-rongga tersebut saat air surut.
Putih serta lembutnya pasir Pantai Melasti tidak boleh dilupakan, hal itulah yang membuat pengunjung betah berlama-lama bermain atau berjalan dengan kaki kosong di atas pasir pantai ini. Para pengunjung yang membawa anak-anak biasanya melepaskan anak-anak bermain-main diatas pasir di Pantai ini, karena saat laut pasang di Pantai Melasti cukup tidak aman sebagai tempat anak-anak untuk bermain air, tidak seperti di pantai-pantai kawasan Sanur (Pantai Sanur, Pantai Sindhu, Pantai Matahari Terbit) yang lebih cocok untuk tempat bermain air anak-anak.
Adanya gua-gua berkarang berukuran kecil menambah variasi daya tarik wisata di ini. Pengunjung objek wisata yang takut kepanasan dapat berteduh di dalam gua-gua kecil tersebut. Gua-gua ini bisa menampung pengunjung mencapai belasan orang, itulah sebabnya pengunjung lebih leluasa untuk meletakkan barang bawaan mereka di dalam gua ini sambil duduk santai di dalamnya.
Sesuai dengan namanya, pantai ini sering dijadikan tempat untuk mengadakan upacara Melasti pada hari-hari tertentu oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, banyak pengunjung yang biasanya memilih momen-momen saat diadakan upacara melasti di Pantai Melasti untuk datang berwisata ke pantai ini. Di Pantai Melasti terdapat sebuah anjungan yang menjorok ke tengah laut, hal tersebut untuk memfasilitasi masyarakat setempat yang ingin melakukan ritual agama, sebagai contohnya adalah upacara Melasti. Dengan adanya anjungan tersebut, masyarakat akan lebih mudah untuk nganyud ke tengah laut, tanpa perlu menggunakan boat seperti yang sering dilakukan dulunya sebelum ada anjungan itu.
Di dekat Pantai Melasti ini juga terdapat lapangan desa Ungasan, yang dulunya menjadi tempat syuting film hollywood yang diperankan oleh Julia Robert, Eat Pray Love. Film tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat kawasan Kuta Selatan, khususnya di Desa Ungasan, menjadi ramai oleh kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Semakin banyaknya wisatawan yang datang mengunjungi Pantai Melasti Bali membuat pengelola semakin berbenah untuk menyambut wisatawan tersebut. Akses yang dulunya sulit sekarang menjadi lebih mudah, penambahan beberapa fasilitas di pantai misalnya tempat berjemur, tebing kapur yang semakin ditata lebih rapi serta hotel atau vila yang berada di puncak tebing.
Pengunjung Pantai Melasti lebih banyak di dominasi oleh wisatawan lokal, walaupun ada beberapa wisatawan asing yang kadang muncul 1 atau 2 kelompok, yang biasanya ingin menyepi di pantai ini. Di bulan Oktober 2015 saat kunjungan saya ke pantai ini, memang terlihat belum terlalu ramai dibandingkan Pantai Pandawa yang sudah sangat populer dimana-mana. Wisatawan asing juga hanya 1 orang saja sejauh pengamatan saya pada waktu itu, ini mungkin karena keberadaan Pantai Melasti masih belum banyak diketahui oleh wisatawan mancanegara. Mungkin saja di tahun 2016 ini sudah menjadi lebih ramai dibandingkan tahun lalu.
Ada info yang mengatakan bahwa kawasan Pantai Melasti Bali dimasa depan akan menjadi salah satu pusat watersport Bali seperti di Tanjung Benoa, dengan berbagai fasilitas seperti jet-ski, kayak, kano, banana boat atau mungkin akan ada juga parasailing. Semoga saja rencana tersebut dapat direalisasikan secepat mungkin.
Waktu Kunjungan Terbaik
Saya sarankan untuk datang ke Pantai Melasti dari siang pukul 1 hingga sore menjelang terbenamnya matahari. Hal tersebut karena pada siang hari air lautnya sedang surut dan kita bisa melihat pemandangan laut yang sangat jernih dengan rongga-rongga yang membentuk kolam kecil. Kita bisa berendam di kolam-kolam kecil itu pada siang hari ketika laut surut.
Walaupun Pantai Melasti merupakan pantai yang menghadap ke arah selatan, namun pemandangan sunset juga bisa dilihat dari pantai ini. Itulah sebabnya waktu terbaik untuk berkunjung ke pantai ini adalah dari siang hingga menjelang matahari terbenam. Namun satu hal yang menjadi catatan, pada siang hari kondisi di pantai ini sangatlah panas, apalagi jika melihat ke arah tebing kapur yang berwarna putih berkilauan, mata bisa sangat silau oleh karena itu. Carilah gua-gua kecil atau duduklah di dekat bukit karang di tepian pantai agar terhindar dari sinar matahari langsung.
Fasilitas
Pantai Melasti masih sangat minim fasilitas, yang terlihat sewaktu kunjungan di bulan oktober 2015 lalu adalah tempat berjemur serta anjungan yang menjorok ke tengah laut. Belum terlihat kios atau toko-toko di tepian pantai, yang ada hanya pedagang yang datang berjualan Pantai Melasti. Hotel-hotel tidak sulit ditemukan di dekat Pantai Melasti, salah satunya adalah Banyan Tree Hotel and Villa (Banyak Tree Ungasan).
Hal-Hal yang Perlu di Perhatikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat berkunjung ke Pantai Melasti ini diantaranya adalah sebagai berikut:
- Gunakan kendaraan yang mampu untuk melewati tanjakan yang terjal;
- Saat laut surut dapat dikatakan sebagai saat terbaik untuk berkunjung ke Pantai Melasti, biasanya dimulai dari pukul 1 siang hingga pukul 5 sore.
- Hingga saat ini masih sering ada aktivitas truk yang mengangkut bahan material, alat-alat berat yang membuka jalan menuju vila-vila di dekat pantai dan aktivitas lainnya yang membuat pengunjung harus waspada saat melintasi area-area tersebut.
Hotel dekat Pantai Melasti Bali
Tidak banyak hotel, penginapan atau vila yang berada dekat Pantai Melasti. Kawasan di sekitar Pantai Melasti masih sangat sepi. Berikut ini adalah hotel atau vila di dekat Pantai Melasti Bali:
- Banyan Tree Hotel and Villa Ungasan
- Sinaran Surga Villas
- Maha Ungasan Villa
Banyan Tree Hotel and Villa Ungasan merupakan vila yang berada di puncak bukit, yang ada bagian tertentu dari vila ini yang menghadap ke arah Pantai Melasti dari atas. Pemandangan yang sangat spektakuler tersebutlah yang membuat wisatawan asing betah berlama-lama menginap di vila tersebut.
Catatan Perjalanan Menuju Pantai Melasti
Hari terakhir di Bali pada tahun 2015, dimulai dengan mengunjungi Pantai Matahari Terbit dan Pantai Sanur saat subuh, melanjutkan perjalanan ke arah utara menuju Pura Ulun Danu Beratan di kawasan Bedugul dan akhirnya kembali ke ujung selatan pulau Bali dimana lokasi Pantai Melasti berada.
Pantai Melasti bukanlah salah satu destinasi saya pada waktu itu, namun karena lokasinya yang sangat dekat dengan lokasi tempat kerja Dovan (salah satu kerabat saya di Bali) di jalan Pura Batu Pageh, dia mengajak saya untuk mengunjungi Pantai Melasti sebelum saya kembali ke Malang pada hari itu.
Dalam perjalanan pulang sendirian dari kawasan Bedugul, saya diarahkan untuk menuju ke jalan di depan Garuda Wisnu Kencana, hingga sampai di persimpangan yang ada patung di tengahnya, dengan petunjuk arahnya menunjukan belok kanan ke Pantai Balangan, lurus menuju Uluwatu, Labuan Sait (Pantai Padang-Padang), Pantai Dreamland dsb, dan belok kiri menunjukan jalan ke Pantai Pandawa. Saya disuruh untuk belok kiri (jalan pura batu pageh) dan akan ditunggu oleh Dovan di pinggir jalan tepat di depan tempatnya bekerja.
Setelah bertemu Dovan, gantian Dovan yang mengendari sepeda motor dan langsung menuju ke Pantai Melasti. Di hari sebelumnya sewaktu kunjungan ke Pantai Pandawa, saya mengikuti jalan yang berbeda (setelah keluar dari kawasan kampus Udayana belok kiri, bukan belok kanan menuju GWK), sehingga jalan yang dilalui kali ini menuju Pantai Melasti terlihat masih asing di mata saya. Kurang lebih 5 menit perjalanan melalui kawasan yang sepi akhirnya tiba juga di tebing-tebing kapur yang terjal. Melewati kelokan-kelokan yang banyak hingga akhirnya bisa melihat birunya lautan dari atas.
Setelah melewati berbagai kelokan akhirnya turun juga di tepian pantai, saya melihat sebuah perahu di pinggir jalan yang bertuliskan “DS ADAT UNGASAN”, yang mempertegas bahwa Pantai Melasti ini berada di Desa Adat Ungasan. Kami berhenti di depan sebuah patung (lupa ada tulisan apa disitu), di belakangnya ada tempat berjemur dengan atap berwarna putih, dengan seorang penjaga/pengelola yang sedang berdiri di bawahnya.
Cukup panas pada waktu itu, oleh karena saat itu masih pukul 3 siang. Pengunjung pantai pada saat itu tidak terlalu banyak, mungkin bisa dihitung dengan jari. Ada yang terlihat duduk di atas pasir pantai di bawah bayangan tebing, ada yang berendam di lautan yang sedang surut pada waktu itu, ada juga yang sedang berjalan-jalan di tepian pantai.
Saya dan Dovan cuma sebentar bermain-main dan memotret dari tepian pantai, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan melewati jalan terusan menuju ke bukit kapur yang lainnya. Sekedar informasi, Setelah turun dari atas tebing, jalan tersebut tidak berhenti di tepian pantai, karena masih berlanjut mendaki lagi menuju ke tempat-tempat dimana ada vila yang berjejer di atas bukit kapur tersebut (Banyak Tree Hotel and Villa). Tempat yang justru ramai di sekitar Pantai Melasti pada waktu itu justru ada di jalannya, dimana terlihat berbagai truk dengan material angkutannya, beberapa orang yang sedang menggali material, ada juga yang sedang mengerjakan proyek pengaspalan jalan disitu.
Setelah puas memotret dari tepian pantai hingga dari atas bukit kapur, saya memutuskan untuk segera meninggalkan objek wisata Pantai Melasti Bali ini, karena sudah mendekati waktu perjalanan pulang ke kota Malang. Terima kasih Dovan atas sarannya untuk datang ke Pantai Melasti ini, pantai yang digadang-gadang akan menyaingi popularitas Pantai Pandawa di kemudian hari. Untuk hasil berburu foto pada saat itu bisa dilihat di bawah ini.
Koleksi Foto nnoart di Pantai Melasti Bali
Keterangan foto:
Lokasi: Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali
Waktu: Oktober 2015
SHARE TULISAN INI: