Pura Tanah Lot Bali - Wisata Religi dan Alam Terbaik – Diantara seluruh tempat wisata di Bali, mungkin tanah lot adalah tempat wisata nomor 1 yang paling wajib dikunjungi oleh para wisatawan. Kita biasanya dikatakan belum ke Bali kalau belum menginjakkan kaki di Tanah Lot (selain Pantai Kuta tentunya).
Tempat wisata yang terletak di wilayah Kabupaten Tabanan ini, tepatnya di desa Beraban – Kecamatan Kediri, merupakan pura yang berada di tepian pantai, dimana ada dua pura yang menarik perhatian, pura pertama yang menjadi daya tarik utama merupakan pura yang terletak di atas bongkahan batu. Apabila laut sedang pasang, maka bongkahan batu ini akan terlihat seperti pulau yang terpisah sendiri. Sedangkan pura yang satunya lagi terletak di atas tebing (mirip Pura Luhur Uluwatu) yang ada bolong di tengahnya, disebut Pura Karang Bolong.
Pura Tanah Lot Bali merupakan salah satu diantara pura Dang Kahyangan atau pura Kahyangan Jagat yang merupakan pura untuk memuja dewa penjaga laut. Ada goa kecil di bawah pura tersebut yang dihuni oleh beberapa ular laut dengan ciri-ciri warna hitam dengan belang kuning dan bentuk ekor pipih menyerupai ikan. Ada legenda tersendiri mengenai ular tersebut yang akan dijelaskan selengkapnya di bawah.
Objek wisata Tanah Lot Bali ini juga menjadi tempat wisata paling populer di Bali dengan berbagai pesona daya tariknya yang sangat menarik perhatian mulai dari unsur religinya hingga pesona keindahan alamnya. Salah satu sunset terbaik di Bali dapat disaksikan di Tanah Lot ini.
Mau mengetahui lebih banyak lagi tentang Tanah Lot Bali? Simak ulasan selengkapnya oleh nnoart mulai dari lokasi Tanah Lot, sejarah dan legenda serta informasi lainnya termasuk foto-foto yang lengkap. Berikut ini adalah ulasan dan foto Tanah Lot Bali dalam nnoart.com:
Lokasi
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, lokasi Tanah Lot Bali berada di Desa Beraban, salah satu desa dalam wilayah administratif Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Di Kabupaten Tabanan ini selain Pura Tanah Lot ada pura lainnya yang sangat terkenal di Bali yaitu Pura Ulun Danu Beratan yang terletak di area Bedugul.
Kembali lagi mengenai Tanah Lot, letaknya hanya berjarak kurang lebih 20 km dari pusat kota Denpasar, 22 km dari Pantai Kuta atau 27 km dari Bandara Ngurah Rai dengan waktu tempuh perjalanan rata-rata dari 45 menit hingga 60 menit. Lokasi atau letak Tanah Lot Bali dapat dilihat pada peta Google Map diatas, sedangkan untuk jalan menuju Tanah Lot dapat dilihat penjelasannya pada beberapa sub judul di bawah.
Legenda dan Sejarah Tanah Lot
Dalam legenda yang banyak dipercaya orang, seorang pengembara dari Jawa yang merupakan brahmana adalah pendiri dari Pura Tanah Lot. Pengembara tersebut bernama Dang Hyang Nirartha atau juga dikenal sebagai Dang Hyang Dwijendra, yang ketika membangun Pura Sad Kahyangan tersebut membuat para penduduk Bali percaya akan ajaran agama Hindu.Kejadian tersebut terjadi pada abad ke XV atau XVI dimana pada saat itu Dang Hyang Nirartha sedang dalam misi untuk menyebarkan agama Hindu di pulau Bali setelah sebelumnya dari pulau Jawa. Raja Dalem Waturenggong yang berkuasa di Bali saat itu menerima dengan baik datangnya Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan agama Hindu. Hal tersebut membuat agama Hindu dapat tersebar hingga ke berbagai daerah serta pelosok desa di Bali.
Dang Hyang Nirartha dikabarkan melihat cahaya yang suci dari arah laut di selatan Bali. Cahaya tersebut menuntun beliau hingga akhirnya tiba di Desa Beraban di wilayah Tabanan. Di Desa Beraban ini yang jadi penguasanya adalah salah seorang penganut monotheisme yang bernama Bendesa Beraban Sakti.
Pada waktu itu, Bendesa Beraben yang merupakan penguasa Tanah Lot tersebut iri karena para pengikutnya mengikuti Dang Hyang Nirartha dan mulai meninggalkan Bendesa Beraben. Oleh karena hal tersebut, Bendesa Beraben ingin agar Dang Hyang Nirartha tidak boleh berada di Tanah Lot lagi.
Baca juga: Pura Luhur Uluwatu Bali: Wisata Religi, Spot Sunset dan Tari Kecak
Permintaan tersebut dituruti oleh Dang Hyang Nirartha namun sebelum itu beliau memindahkan bongkahan batu besar ke tengah-tengah pantai dengan kekuatannya. Batu tersebut merupakan batu dengan bentuk seperti burung beo yang sebelumnya digunakan Dang Hyang Nirartha sebagai tempat meditasi. Setelah dipindahkan, Dang Hyang Nirartha membangun pura di atas bongkahan batu itu yang saat ini menjadi Pura Tanah Lot yang kita kenal. Tanah Lot berarti batu karang di tengah lautan.
Selendang yang beliau gunakan dirubah menjadi ular yang bertugas untuk menjaga pura tersebut. Hingga saat ini, ular tersebut dapat bisa dilihat di Pura Tanah Lot dengan ciri-ciri warna hitam dengan belang kuning dan memiliki bentuk ekor yang pipih mirip ikan. Tidak hanya itu saja, racun yang dimiliki ular tersebut jauh lebih kuat dari bisa ular kobra, bahkan dikatakan hingga 3 kali lebih kuat. Dalam legenda tersebut dikatakan bahwa Bendesa Beraben pada akhirnya juga menjadi pengikut dari Dang Hyang Nirartha.
Dalam sejarah mengenai Tanah Lot, Dang Hyang Nirartha meninggalkan desa Beraban dengan sebelumnya memberikan keris sakti Jaramenara untuk Bendesa Beraban. Dikatakan bahwa keris tersebut mempunyai kemampuan untuk menghilangkan berbagai macam penyakit yang dapat merusak tanaman.
Keris itu saat ini tersimpan di Puri Kediri yang selalu dibuatkan upacara keagamaan setiap 6 bulan sekali di Pura Tanah Lot. Penduduk Desa Beraban semakin sejahtera, hasil panen yang terus melimpah serta tetap saling menghormati satu sama lainnya semenjak upacara keagamaan tersebut rajin dilaksanakan setiap 6 bulan tersebut.
Pura Tanah Lot sempat mengalami beberapa renovasi akibat dari pengikisan serta abrasi dari ombak maupun angin. Berbagai cara dilakukan pemerintah Bali diantaranya dengan memasang tetrapod (tahun 1987). Oleh karena pemasangan tetrapod pemecah gelombang mengganggu estetika serta kelestarian alam sehingga dibuat pemecah gelombang di bawah permukaan air serta karang buatan setelah melalui berbagai studi kelayakan yang melibatkan tokoh masyarakat setempat serta tokoh agama yang dilakukan pada tahun 1989. Pemasangan karang buatan dan pemecah gelombang di bawah permukaan air laut tersebut dilakukan pada tahun 1992 dan pada tahun 1998 diperbaharui lagi.
8 Pura Suci di Tanah Lot Bali
Di objek wisata alam dan religi Tanah Lot Bali ini terdapat 8 pura suci dengan tujuan didirikan atau fungsinya masing-masing. Berikut ini adalah 8 pura tersebut:- Pura Tanah Lot – Ini merupakan pura utama dalam kompleks Tanah Lot Bali. Fungsi dan penjelasannya sudah dijelaskan semuanya di atas. Terletak di atas bongkahan batu besar yang apabila laut pasang akan terlihat seperti berada di pulau tersendiri.
- Pura Penataran – Berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi Tuhan serta manifestasi-NYA dengan maksud mendapatkan kebahagiaan serta kesejahteraan. Pura Penataran terletak di sebelah utara Pura Tanah Lot;
- Pura Penyawang – Berfungsi sebagai tempat sembahyang alternatif apabila laut pasang di sekitar Pura Tanah Lot. Lokasi Pura Penyawang di sebelah barat Pura Penataran;
- Pura Jero Kandang – Berfungsi sebagai tempat berdoa kepada Tuhan agar mendapatkan kesejahteraan maupun keselamatan untuk tanaman dan ternak. Lokasi Pura Jero Kandang di sebelah barat Pura Penyawang (kurang lebih 100 meter);
- Pura Enjung Galuh – Berfungsi sebagai tempat pemujaan kepada Dewi Sri untuk meminta kesuburan tanah dan hasil pertanian yang melimpah. Lokasi Pura Enjung Galuh berdekatan dengan Pura Jero Kandang;
- Pura Karang Bolong – Biasanya digunakan waktu upacara Melasti atau upacara penyucian. Lokasinya di sebelah barat Pura Enjung Galuh (kurang lebih 100 meter). Pura Karang Bolong merupakan pura yang cukup menarik perhatian karena panoramanya yang menakjubkan. Menjadi objek menarik kedua di Tanah Lot setelah Pura Tanah Lot;
- Pura Batu Mejan (Pura Beji) – Terdapat air suci yang dipercaya oleh masyarakat setempat dapat membersihkan diri dari hal-hal negatif (segala yang buruk). Beji dalam bahasa Bali artinya mata air. Lokasi dari Pura Batu Mejan (Pura Beji) ini di sebelah barat Pura Karang Bolong (kurang lebih 100 meter-an);
- Pura Pakendungan – Menurut sejarah Pura Pakendungan merupakan pura tempat Dang Hyang Nirartha bersemedi, serta menjadi tempat dimana Bendesa Beraban mendapatkan keris saktu Jaramenara dari Dang Hyang Nirartha. Lokasinya kurang lebih 300 meter sebelah barat dari Pura Tanah Lot.
Selain ke-8 pura suci tersebut, terdapat pula Monumen Tri Antaka, yang dibuat untuk mengenang 3 orang pahlawan Bali yaitu I Wayan Kamias, I Gusti Ketut Kereg dan I Nyoman Regug. 3 orang pahlawan tersebut telah berperang dengan gigih mempertahankan Bali dari Belanda (Netherlands Indies Civil Administration/NICA) di wilayah Tanah Lot pada bulan Juni 1946.
Daya Tarik Wisata Tanah Lot
Di dalam objek wisata Tanah Lot Bali, pura Tanah Lot merupakan daya tarik wisata utamanya, baik itu untuk wisata religi maupun untuk sekedar menikmati keindahan pemandangan alamnya. Pura yang terletak di atas bongkahan batu ini memang terlihat unik, terutama saat laut pasang, dimana terlihat seperti terletak di pulau tersendiri.Wisatawan bisa menikmati momen pasang dan surutnya laut di pantai Tanah Lot dimana saat laut pasang, wisatawan bisa foto dengan latar sebuah ‘pulau kecil’ dengan pura di atasnya. Sedangkan saat laut surut, wisatawan bisa masuk ke gua di bawah Pura Tanah Lot yang ada ular legenda atau langsung ke puranya yang biasanya dibatasi jumlah wisatawan yang dapat masuk bahkan seringnya dilarang sama sekali bagi siapapun yang tidak bertujuan untuk beribadah untuk masuk ke dalam.
Keindahan panorama di Tanah Lot yang menjadi daya tarik utamanya tidak dapat disangkal lagi. Hal tersebut dapat dilihat dari begitu populernya objek wisata ini, dimana foto-foto Tanah Lot Bali menjadi salah satu objek wisata yang sering terpampang sebagai representasi tempat wisata di Bali bahkan Indonesia bersanding dengan Pura Ulun Danu Beratan di Bedugul Bali. Para calon pengantin yang ingin membuat foto pre-wedding yang berkesan juga biasanya memilih Tanah Lot sebagai tempat foto mereka.
Baca juga: Pura Ulun Danu Beratan di Bedugul Bali - Primadona Wisata Pulau Dewata
Berikut ini adalah penjelasan lebih detail mengenai daya tarik wisata di pantai dan pura Tanah Lot Bali yang tidak boleh dilewatkan selama berwisata kesana:
Pesona Sunset di Tanah Lot Bali
Daya tarik utama Tanah Lot lainnya adalah pesona sunset-nya yang menakjubkan, yang dianggap sebagai salah satu lokasi sunset terbaik di Bali disamping Pantai Kuta dan Pura Luhur Uluwatu. Oleh karena tempat wisata ini terletak di sebelah barat daya Pulau Bali, membuat kita dapat menikmati sunset dari pantai Tanah Lot. Sebagian besar wisatawan yang datang ke Bali biasanya menjadwalkan kunjungan ke Tanah Lot Bali pada waktu sore menjelang sunset, untuk menikmati sendiri panorama yang terkenal itu.
Pecinta fotografi biasanya menjadikan momen sunset di Tanah Lot sebagai momen emas mereka untuk mengambil gambar. Objek menarik saat sunset di Tanah Lot ada 2 yaitu Pura Tanah Lot dengan latar sunset serta di Pura Karang Bolong dengan latar sunset atau sekedar mengambil gambar cahaya mentari yang masuk di sela-sela lobang di tengah karang tersebut. Tentunya berbagai foto sunset di Tanah Lot bisa dengan mudah kita lihat di google, instagram dan lain sebagainya. Saya sendiri belum punya kesempatan untuk mendapatkan foto saat momen sunset di Tanah Lot, oleh karena 2 kali kunjungan ke tempat wisata ini selalu dilakukan pada siang hari.
Ular Suci
Ular yang berada di Tanah Lot ini dianggap sebagai ular suci, yang merupakan penjaga serta penyelamat Pura Tanah Lot dari berbagai serangan jahat apapun yang dapat merusak kesucian pura. Dikabarkan ular ini akan menyerang siapa saja yang memiliki niat yang tidak baik mengenai Tanah Lot, misalnya merusak kesucian pura dan sebagainya, walaupun ular ini lebih sering terlihat diam tenang di sudut karang dekat pura.
Pengunjung objek wisata Tanah Lot Bali dapat memegang ular ini dengan ditemani orang yang mengerti akan kebiasaan ular tersebut. Masyarakat mempercayai bahwa dengan memegang ular di Tanah Lot ini sambil berdoa memohon akan sesuatu, apapun yang diinginkan dapat dikabulkan, mitos yang boleh dipercaya atau tidak oleh anda.
Menghadiri atau Menyaksikan Upacara Keagamaan
Pura Tanah Lot juga merupakan lokasi dimana kita dapat menghadiri atau menyaksikan secara langsung berbagai upacara keagamaan umat Hindu Bali yang biasanya menjadikan Pura Tanah Lot sebagai tempat bersembahyang. Setiap 210 hari sekali (6 bulan lamanya dalam kalender Bali/Saka), ada piodalan/odalan atau hari raya yang biasanya diadakan di Pura Tanah Lot. Upacara tersebut biasanya diadakan 4 hari setelah Hari Raya Kuningan, tepatnya hari Buda Wage Langkir. Upacara ini biasanya diadakan selama 3 hari, dimana masyarakat Hindu Bali bahkan daerah lainnya di Indonesia datang secara khusus untuk mengikuti upacara keagamaan ini.
Atraksi Wisata dari Hotel-Hotel sekitar Tanah Lot
Di sekitar Tanah Lot, banyak sekali terdapat hotel atau penginapan dari berbagai kelas dari yang melati, hotel bintang hingga villa. Beberapa dari hotel-hotel di sekitar Tanah Lot ini biasanya mengadakan berbagai acara saat malam hari. Pertunjukan Tari Kecak adalah salah satu yang paling direkomendasikan untuk di tonton di sekitar Tanah Lot, selain Tari Kecak di Uluwatu dan Tari Kecak di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park tentunya. Biasanya hotel-hotel di sekitar Tanah Lot ini sering ada yang mengadakan sunset dinner serta upacara pernikahan. Ada juga lapangan golf dimana kita dapat melihat Pura Tanah Lot dari lapangan itu.
Belanja
Di kawasan wisata Tanah Lot Bali ini banyak terdapat toko-toko yang menjual berbagai macam barang seni khas Bali. Hasil kerajinan yang dijual tersebut biasanya adalah lukisan, patung, gantungan pintu, hiasan dinding, pernak-pernik, aksesoris dan sebagainya. Barang-barang yang dijual di Tanah Lot tersebut hampir sama seperti barang-barang kesenian yang dijual di Pasar Seni Sukawati Bali, meskipun dalam hal jumlah dan harga mungkin tidak sama. Pakaian-pakaian yang cocok dipakai di pantai banyak juga dijual di area toko tersebut. Jadi saat ke Tanah Lot, bukan hanya wisata alam serta religi saja yang dapat dilakukan, tapi dapat juga menjadi lokasi wisata belanja anda.
Fasilitas di Tanah Lot
Selain pura suci serta monumen, di dalam kompleks wisata Tanah Lot Bali terdapat berbagai fasilitas wisata misalnya Tanah Lot Cultural Park, toko-toko souvenir dari kerajinan tangan, areal parkir luas, tempat santai, toilet, pusat informasi, fasilitas emergensi, pos keamanan, warung-warung makan serta ada juga hotel dan restoran di sekitar objek wisata ini.Tiket Masuk Tanah Lot Bali dan Tarif/Retribusi Lainnya
Harga tiket masuk Tanah Lot Bali yang nnoart dapatkan informasinya saat berkunjung ke objek wisata ini beserta tarif parkirnya dapat dilihat pada tabel berikut:Perlu diperhatikan: Dalam sebuah berita dari beritabali.com dikatakan bahwa akan ada kenaikan untuk tiket masuk Tanah Lot Bali mencapai 100% pada akhir tahun 2016, yang rencananya akan direalisasikan pada akhir bulan Oktober atau awal bulan November. Tarif yang tertera diatas adalah data bulan September 2016, apabila benar adanya kenaikan maka akan di update lagi info tarifnya. Namun apabila belum sempat saya update, maka perkirakan harga tiket masuknya dengan harga yang tertera pada tabel dikalikan 2, misalnya tiket masuk Tanah Lot WNI dewasa dari Rp. 10.000/orang akan menjadi Rp. 20.000/orang. Begitupun anak-anak WNI dari Rp. 7.500/orang menjadi Rp. 15.000/orang.
Jalan Menuju Tanah Lot Bali
Seperti yang sudah dijelaskan diatas mengenai lokasi pantai dan pura Tanah Lot Bali yang berada di wilayah Kabupaten Tabanan, tepatnya di desa Beraban, kecamatan Kediri, untuk kesana tentunya rute yang harus ditempuh adalah yang menuju ke arah kabupaten Tabanan.Baca juga: Pantai Kuta Bali - Wisata Populer dengan Fasilitas Terlengkap
Tanah Lot merupakan objek wisata di Bali yang cukup banyak terdapat petunjuk jalannya yang bisa kita temukan dimana-mana baik itu dari kawasan Kuta, kota Denpasar, kawasan Ubud, daerah Mengwi atau dari arah Bedugul. Jika anda baru pertama kali ke Bali, tidak akan kesulitan menemukan petunjuk jalan menuju Tanah Lot apalagi ditambah dengan GPS yang saat ini sudah semakin canggih, tentunya akan lebih mudah untuk tiba di Tanah Lot Bali.
Berikut ini adalah jalan menuju Tanah Lot Bali beserta perkiraan jarak dan waktu tempuhnya yang nnoart dapatkan datanya berdasarkan Google Map. Semoga rute-rute ini dapat ikut membantu anda:
1. Kuta ke Tanah Lot
- Perkiraan jarak tempuh: 22 km
- Perkiraan waktu tempuh: 50 menit
- Jalan yang dilewati diantaranya ada Jalan Raya Kuta, Jalan Sunset Road (jika sudah di jalan Sunset Road, rambu menuju Tanah Lot akan selalu anda temukan di jalan), Jalan Tangkuban Perahu, SD 4 Kerobokan, Jalan Raya Canggu, Batu Gede Dalem Samprangan, Jalan Raya Tanah Lot, Jalan Tanah Lot.
2. Kota Denpasar ke Tanah Lot
- Perkiraan jarak tempuh: 20 km
- Perkiraan waktu tempuh: 45 menit
- Jalan yang dilewati diantaranya ada Jalan Pulau Seram, Jalan Diponegoro, Jalan Hasanuddin, Jalan Thamrin, Jalan Wahidin, Jalan Gunung Agung, Jalan Gunung Sanghyang, Jalan Raya Canggu, Batu Gede Dalem Samprangan, Jalan Raya Tanah Lot, Jalan Tanah Lot.
3. Ubud ke Tanah Lot
- Perkiraan jarak tempuh: 33 km
- Perkiraan waktu tempuh: 65 menit
- Jalan yang dilewati diantaranya ada Jalan Raya Ubud, Jalan Gowtama, Jalan Hanoman, Jalan Raya Pengosekan Ubud, Jalan Raya Pengosekan, Jalan AA Gede Rai, Jalan Ambarwati, Jalan Raya Samu, Jalan Raya Mambal, Jalan Raya Mambal Abiansemal, Jalan Raya Sibang Kaja, Jalan Raya Pusat Resti, Jalan Glingan Penarungan, Jalan Gulingan, Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk, Jalan MH Thamrin, Jalan Imam Bonjol, Jalan Teuku Umar, Jalan Raya Tanah Lot, Jalan Tanah Lot.
4. Bedugul (Pura Ulun Danu Beratan) ke Tanah Lot
- Perkiraan jarak tempuh: 53 km
- Perkiraan waktu tempuh: 85 menit
- Jalan yang dilewati diantaranya mulai dari Pura Ulun Danu Beratan, Jalan Raya Candi Kuning-Bedugul, Jalan Kebun Raya, Jalan Baturiti Bedugul, Jalan Pansari-Baturiti, Jalan Raya Baturiti, Jalan Gunung Agung, Jalan Raya Pacung, Jalan Baturiti-Mekarsari, Jalan Mekarsari-Baturiti Bedugul, Jalan Perean Tengah, Jalan Raya Denpasar, Jalan I Gusti Ngurah Rai-Mengwi, Jalan Raya Denpasar – Gilimanuk, Jalan MH Thamrin, Jalan Imam Bonjol, Jalan Teuku Umar, Jalan Raya Tanah Lot, Jalan Tanah Lot.
Berikut ini adalah rute yang dapat anda lewati dari Kuta ke Tanah Lot Bali. Anda juga bisa mengganti rutenya berdasarkan titik awal keberangkatan anda, dengan mengganti baris pertama (Kuta, Badung Regency, dst) dengan lokasi anda saat ini misalnya Sanur, Ubud, Bedugul atau Bandara Ngurah Rai.
Waktu Terbaik ke Tanah Lot Bali
Daya tarik utama di Tanah Lot diantaranya adalah keberadaan pura Tanah Lot yang berada di atas bongkahan batu yang akan terpisah sendiri apabila laut pasang. Selain itu adalah pesona sunset Tanah Lot yang selalu indah terlihat. Dari hal tersebut, maka waktu terbaik untuk mengunjungi Tanah Lot tentu saja adalah pada saat laut surut, menjelang sunset dan pada saat kondisi langit yang cerah. Jam terbaiknya adalah dari pukul 16:00 – 18:30, dimana pada saat itu laut sedang surut hingga sedikit pasang hingga sunset tiba. Pastikan ke Tanah Lot saat cuaca cerah untuk mendapatkan pemandangan sunset pura Tanah Lot yang mempesona.Selain berdasarkan waktu terbaik mendapatkan pemandangan terbaik, bagi yang tertarik untuk menyaksikan berbagai upacara keagamaan umat Hindu yang diadakan di Tanah Lot dapat menjadikan hari Buda Wage Langkir sebagai hari kunjungan anda ke Tanah Lot. Hari Buda Wage Langkir biasanya 4 hari setelah Hari Raya Kuningan yang upacara keagamaannya biasanya diadakan selama 3 hari.
20 Hotel dekat Tanah Lot Bali
Tanah Lot terletak di Kabupaten Tabanan yang jaraknya cukup jauh dari Kota Denpasar, Kuta atau Ubud. Jika ingin mendapatkan momen-momen terbaik di Tanah Lot, sebaiknya memang menginap di hotel dekat Tanah Lot. Berikut ini adalah daftar hotel dekat Tanah Lot Bali yang dapat anda jadikan tempat tinggal anda selama berlibur di Bali:- Dewi Sinta Hotel and Restaurant (Bintang 2)
- Bali Hai Dream Villa (Bintang 2)
- Villa Amani Golf (Bintang 5)
- Natya Hotel Tanah Lot (Bintang 2)
- Pan Pacific Nirwana Bali Resort (Bintang 5)
- The Villas at Pan Pacific Nirwana Bali Resort (Bintang 5)
- BE Villas (Bintang 4)
- Villa Ocean & Golf (Bintang 5)
- Nirwana Bali Apartment (Bintang 3)
- Villa Surya Tanah Lot (Villa Surya) (Bintang 5)
- VIlla Nirwana (Bintang 5)
- The Lotus Residence (Bintang 3)
- D'Sawah Villa (Bintang 3)
- Villa Tantangan by BaliOn (Bintang 4)
- Villa Puspa Kedungu (Bintang 4)
- Kubu Kedungu Villas (Bintang 3)
- Agung Village (Bintang 3)
- Villa Ayo (Bintang 4)
- Lea Villa (Bintang 4)
- Ombak Laut Villa (Bintang 3)
Catatan Perjalanan ke Tanah Lot Bali
Tanah Lot sudah menjadi objek wisata yang paling wajib dikunjungi saat pertama kali ke Bali, hampir seluruh wisatawan yang ke Bali untuk pertama kalinya biasanya mengagendakan untuk ke Tanah Lot, tidak terkecuali untuk saya sendiri.Menjadi objek wisata yang mendapat status yang sama seperti Pantai Kuta yaitu ada jargon “belum ke Bali kalau belum ke Tanah Lot” membuat saya juga saya yang ke Bali pada tahun 2014 lalu menjadikan Tanah Lot sebagai salah satu objek wisata utama yang harus saya datangi, disamping objek wisata populer lainnya seperti Pantai Kuta, Pantai Sanur, Pura Ulun Danu Beratan dan GWK. Walaupun di tahun 2014 itu baru kesampaian untuk ke Tanah Lot dan Pantai Kuta saja yang merupakan objek wisata terkenal, sisanya adalah objek wisata yang tidak setenar objek wisata diatas diantaranya Pura Taman Ayun dan Sangeh Monkey Forest.
Baca juga: Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park Bali : Sejarah, Budaya dan Pemandangan
Di tahun 2014 itu, saya berwisata bersama dengan kakak sulung saya Meri dan suaminya. Tidak banyak cerita soal perjalanan ke Tanah Lot oleh karena saya hanya duduk di dalam mobil dan ini baru pertama kalinya di Bali, jadi belum terlalu mengetahui berbagai lokasi yang dilewati. Saya hanya mengingat kalau jalur yang dilewati adalah jalur yang sama dengan jalur Gilimanuk – Kuta, terutama saat tiba di Kabupaten Tabanan yang banyak terdapat hamparan sawah keren.
Setibanya di Tanah Lot, kami hanya berkeliling mulai dari arah Pura Karang Bolong dan berjalan hingga ke Pura Tanah Lot, yang kebetulan saat itu masih siang hari dan laut masih surut, jadi bisa berjalan-jalan ke arah pura. Setiap tempat yang menarik selalu kami sempatkan untuk berfoto sebentar terutama yang latarnya terdapat Pura Karang Bolong dan Pura Tanah Lot.
Di Pura Tanah Lot, kami menelusuri mulai dari bawah Pura dan ke belakang pura, tidak bisa naik ke arah Pura karena waktu itu dibatasi jumlah orangnya, dan antriannya cukup panjang. Kami sama sekali tidak mengetahui mengenai ular suci yang ada di dalam goa di bawah pura, setelah tau, tidak ada yang tertarik untuk memegangnya, karena memang takut. LoL
Meskipun laut surut, tapi ombak besar bisa terlihat menghantam bongkahan batu tempat pura Tanah Lot berada. Tapi karena katanya ada banyak dipasang penahan gelombang di bawah permukaan air dan adanya karang buatan, kelihatannya masih bisa bertahan lama sampai berpuluh-puluh tahun ke depan.
Setelah cukup lama menghabiskan waktu pada siang itu, kami beranjak pulang untuk menuju objek wisata lainnya di hari itu. Sempat melihat-lihat sebentar berbagai kerajinan tangan yang dijual di toko souvenir Tanah Lot, kakak saya memborong cukup banyak waktu itu, baik itu patung, gantungan pintu, aksesoris dan sebagainya. Setelah selesai belanja, kamipun melanjutkan perjalanan ke arah Ubud untuk mencari batik khas Ubud, melihat secara langsung proses membatik di Ubud serta mampir untuk makan siang di Bebek Joni Ubud yang foto-fotonya pernah di posting dalam blog nnoart ini juga.
Pengalaman kedua ke Tanah Lot yaitu pada tahun 2015, saya lakukan bersama kakak saya dan 2 orang keponakan Gilinho dan Nandito. Tidak banyak yang dilakukan di saat itu, hampir sama ceritanya dengan kunjungan di tahun 2014. Waktunya juga di siang hari, masih belum terlalu surut air lautnya, dan masih lama sebelum sunset, jadi sama sekali tidak punya kesempatan untuk foto panorama sunset di Tanah Lot Bali. Setelah dari Tanah Lot, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Pandawa di Desa Kutuh, Badung, yang bisa dibaca tulisannya DISINI.
Jadi hanya itu saja catatan perjalanan yang masih saya ingat saat berwisata ke pantai Tanah Lot Bali. Tempat wisata ini memang pantas menjadi salah satu tempat wisata terbaik dan terkenal di seluruh Bali bahkan Indonesia. Pemandangan Tanah Lot dan Karang Bolong yang menakjubkan serta fasilitas wisata yang sangat lengkap membuat objek wisata ini pantas mendapatkan status seperti itu. Semoga kedepannya objek wisata ini dapat terus dikembangkan berbagai fasilitas maupun atraksi wisatanya. Apalagi mendengar berita bahwa harga tiket masuknya akan naik pada akhir Oktober atau awal November 2016 ini, tentunya akan ada banyak pembenahan serta penambahan fasilitas wisata yang lebih memadai.
Itu saja segala informasi mengenai Tanah Lot Bali, semoga setiap ulasan ini dapat membantu anda yang akan berlibur ke Bali dan bingung memutuskan untuk ke Tanah Lot atau tidak. Untuk foto-foto Tanah Lot oleh blog nnoart dapat dilihat pada koleksi di bawah ini.
Koleksi Foto nnoart di Tanah Lot Bali
Pemandangan di Tanah Lot saat laut surut |
Saat laut surut, pengunjung dapat berjalan di bawah Pura Tanah Lot |
Saat laut surut, para pengunjung biasanya memadati area sekitar Pura Tanah Lot |
Pemandangan Pura Karang Bolong di Tanah Lot Bali |
Deburan ombak yang deras di Pantai Tanah Lot Bali |
Salah satu pemandangan di Tanah Lot Bali |
Buat foto keren di Tanah Lot Bali |
Foto siluet di Tanah Lot |
"Memotret Pemotret" seperti judul buku seorang fotografer terkenal Indonesia |
Penjala ikan dan derasnya ombak di Pantai Tanah Lot Bali |
Keterangan foto:
Lokasi: Tanah Lot, Ds. Beraban, Kec. Kediri, Kab. Tabanan, Bali
Waktu: April 2014, Oktober 2015
SHARE TULISAN INI: